Minggu, 02 Desember 2018

APA ITU HSE?

HSE merupakan singkatan dari Health, Safety and Environment, atau dalam bahasa Indonesia, umumnya sering dinamakan sebagai K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Ada juga yang menyebut HSE sebagai EHS, SHE, Safety dan lain-lain. Keseluruhan nama tersebut tergantung pada kebijakan Perusahaan masing-masing tetapi pada intinya adalah sama, yaitu sebuah bagian dalam satu perusahaan yang mengurusi mengenai Health (Kesehatan), Safety (Keselamatan) and Environment (Lingkungan).
Peran HSE dalam sebuah perusahaan dapat dikatakan vital karena goal dari HSE adalah menyediakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan menyenangkan untuk karyawan yang outputnya adalah kepada produktivitas karyawan dalam bekerja. Tujuan lainnya yaitu mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan pekerjaan.

Seperti yang sudah kita ketahui, di zaman modern ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang menerapkan teknologi canggih untuk mempercepat produksinya. Teknologi ini dapat berupa menggunakan mesin-mesin canggih, menggunakan peralatan yang canggih ataupun menggunakan bahan/material yang efektif dalam mempercepat proses produksi. Namun dibalik majunya teknologi yang semakin canggih, Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kerugian pun tidak dapat dipungkiri. Mesin-mesin dapat mencedrai operatornya, peralatan dapat mencedrai pemakainya atau bahan-bahan bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit bagi penggunannya.

Untuk hal tersebutlah HSE hadir dan masuk menjadi bagian dalam sebuah organisasi perusahaan. Tugas utamanya adalah membuat lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta tidak menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Dalam organisasi perusahaan, HSE mempunyai kewajiban untuk menjalankan Sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan kerja. Sistem ini adalah bagian dari sistem perusahaan yang bersinergi dengan sistem lainnya dalam perusahaan. Seperti sistem produksi, sistem manajmen SDM, sistem keuangan dan lain-lain.

Biasanya dalam satu perushaan HSE dikepalai oleh seorang manajer HSE yang bertanggung jawab dapat melakasanakan sistem manajmen K3 dengan melaksanakan program-program yang berkaitan dengan HSE. Program-program HSE mencakup program yang bersifat promosi-edukasi, pengawasan, penyediaan fasilitas, pengaturan dokumen, Koordinasi eksternal-internal dan lain-lain

Program yang bersifat promosi-edukasi bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan keterampilan setiap karyawan dalam hal K3L. Contoh training pemadam kebakaran, training penanganan bahan kimia, training basic safety. training penggunaan APD, Simulasi Tanggap Darurat dan lain lain. Serta promosi dapat berbentuk pembuatan rambu-rambu, pembuatan poster, pelaksanaan safety talk dan lain-lain

Program yang bersifat pengawasan dapat berupa patroli K3L. Patroli ini bertujuan melakukan pengecekan kembali kepada sistem manajmen K3 yang telah diimplementasikan perusahaan serta melihat ketidaksesuaian dalam sistem K3. kemudian dilakukan evaluasi dan perbaikan secara kontinu

Program dalam penyediaan fasilitas biasanya berhubungan dengan budgeting perusahaan. contoh fasilitas K3 : instalasi alarm kebakaran, penyediaan APD standar, perizinan dengan kedinasana dan lain-lain

Program yang bersifat pengaturan dokumen terkait K3. seperti perizinan mesin, perizinan limbah, izin operator forklift (SIO), izin penanggkal petir, izin fasilitas pemadam kebakaran dan lain-lain

Program yang bersifat koordinasi eksternal-internal dilakukan dengan tujuan melancarkan sistem manajmen keselamatan kerja. setiap program yang dimiliki oleh HSE harus diinformasikan kepada seluruh orang diperushaan. komunikasi eksternal biasanya dilakukan kepada instansi/ kedinasan terkait K3 atau pihak ke 3 yang berhubungan dengan K3.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar